Jumat, 27 Januari 2012

Peter Tosh Sang Legenda Dewa Gitar dari Jamaika

Keinginannya untuk mendalami seni musik terus berkembang, hingga ia bertemu dengan dua orang teman kecilnya (Bob Marley dan Bunny Livingston) dan kemudian mulai belajar bernyanyi dan gitar bersama pada Joe Higgs yang merupakan salah seorang musisi yang cukup terpandang pada saat itu di kota Trenchtown, Jamaika. Keinginannya ini tidak menghentikan langkahnya untuk menjadi salah satu gitaris paling mahir diseluruh pulau Jamaika.


Peter Tosh yang terlahir dengan nama Winston Hubert McIntosh, pada 19 Oktober 1944. Merupakan salah seorang musisi Reggae Jamaika dan ia juga merupakan salah satu pendiri dari band The Teenagers yang kemudian menjadi The Wailing Rudeboys, kemudian The Wailing Wailers dan kemudian menjadi The Wailers. Ia terlahir di Petersfield Jamaika, sejak kecil Winston dibesarkan oleh bibinya dengan bakat musik yang besar. Ketertarikannya terhadap musik dimulai dari mendengarkan lagu-lagu yang sering didengarnya dari beberapa stasiun radio Amerika, salah satunya New Orleans yang sering sekali mereka dengarkan. Stasiun radio tersebut menyiarkan lagu-lagu terbaru dengan artis seperti Ray Charles, Fats Domino, Curtis Mayfield dan Brook Benton dan juga sangat memperhatikan salah satu kelompok vokal kulit hitam seperti Drifters yang pada saat itu sangat populer di Jamaika.

Ketika kemudian ditanya apakah ia ingat pertama kali ia belajar bermain gitar, instrumen yang kemudian membuatnya menjadi terkenal, Tosh mengatakan,"Aku hanya satu kali melihat ibuku bermain gitar dan ia memainkan gitarnya dengan baik, itu membuat saya begitu tertarik dengan alat musik gitar”. “Saat itu saya bisa terduduk di depannya selama sekitar setengah hari, walaupun ia hanya memainkan satu buah lagu”. “Dalam setengah hari itu, dia telah menghipnotis saya”. “Hingga mata saya tidak berkedip dengan segala yang telah dilakukan dengan jari-jarinya, aku langsung mengambil gitar dan memainkan lagu yang baru saja ia mainkan”. “Dan ketika itu aku memintanya untuk mengajarkan aku, itu pertama dan terakhir yang bisa aku ceritakan tentang dia" (Stepping Razor, hal 143). (A.H Khalidi)
Pada tahun 1956, Winston dan bibinya pindah ke Denham Kota di Kingston, ibukota Jamaika. Ketika Winston berusia  15 tahun bibinya meninggal. Ia pindah dengan pamannya di West Road di  Kota Trench Town. Bersamaan dengan perkembangan di masa kecilnya, Winston yang akhirnya dipanggil Peter Tosh terus mengembangkan keahlian musiknya bersama dua temannya. Trio musisi muda ini sering memainkan musik bersama di sudut jalan di seputar perkampungan kumuh lingkungan tempat tinggalnya  Kota Trenchtown di Jamaika.

Setelah berganti-ganti nama band kemudian terbentuklah The Wailing Wailers, dengan bantuan Joe Higgs yang merupakan pengajar atau guru musik mereka untuk menyelaraskan vokal dan juga aransemen musik. Sepanjang tahun 1962, ia membantu mengharmoniskan The Wailing Wailers. Peter Tosh, Bob Marley dan Bunny Livingston, dengan bantuan Junior Braithwaite serta penyanyi latar Beverley Kelso dan Cherry Smith. Dengan irama musik Mento, Ska dan dipadukan dengan Rocksteady, para rude boy ini meraih sukses besar dengan lagu single pertama mereka yang berjudul Simmer Down juga beberapa single lainnya. Sebelum Braithwaite, Kelso dan Smith meninggalkan band tersebut di akhir tahun 1965.

Setelah The Wailing Wailers vacuum, Tosh meneruskan karir bermusiknya dengan ikut nge-jam di beberapa band. Misalnya Toots and Maytals, The Soul Survivors, Soul Syndicate, The Mighty Viking, Skatalities dan lainnya. Dalam pengembaraannya akhirnya ia bergabung dengan penghayat Ras Tafaria dan masuk ke dunia spiritual. Ketika Bob Marley kembali ke Jamaika di awal 1967 dari Amerika, Tosh, Bunny dan Rita Marley istri Bob mengajak Marley ikut menjadi penghayat Ras Tafaria. Tak lama kemudian mereka mengganti nama band, dari  The Wailing Wailers menjadi The Wailers, dengan ketertarikan dalam musik dan spiritualitas yang baru.
 Ketika Bob Marley kembali ke Jamaika di awal 1967 dari Amerika, Tosh, Bunny dan Rita Marley istri Bob mengajak Marley ikut menjadi penghayat Ras Tafaria. Tak lama kemudian mereka mengganti nama band, dari  The Wailing Wailers menjadi The Wailers, dengan ketertarikan dalam musik dan spiritualitas yang baru. Tosh menjelaskan kemudian, bahwa mereka memilih nama The Wailers dengan makna meratap yang berarti band ini dibentuk untuk menyampaikan duka, seperti yang ia katakan, "Mengungkapkan perasaan kami tentang kondisi Jamaika dengan lebih vokal". Lalu mengubah tempo musik mereka dari Mento, Rude Boy, Ska, Rocksteady yang cepat, menjadi diperlambat dengan sebutan Reggae. The Wailers memulainya dengan lirik-lirik lagu yang sarat dengan pesan-pesan perjuangan, pujian, jeritan kaum tertindas dan penderitaan buruh paksa, permasalahan sosial dan politik, humanistik, universal, pesan damai dan cinta dan harapan kembali ke Afrika.

The Wailers juga sempat merekam beberapa lagu dari penyanyi kelahiran Amerika Johnny Nash sebelum bekerja sama dengan produser Lee Perry, beberapa lagu yang cukup terkenal di antaranya. Bersama Aston "Family Man" Barrett dan Carlton Barret atau yang biasa dikenal dengan The Barret Brothers yang ikut bergabung dengan The Wailers. Band ini menandatangani kontrak rekaman dengan Chris Blackwell, Island Records dan merilis debut single mereka Catch a Fire yang berasal dari kata Catch Hell di awal 1972. Lalu pada 13 April 1973, Catch a Fire keluar dalam bentuk album yang beirisi sembilan buah lagu, direkam pada Island Records mereka langsung meraih kesuksesan pada album perdananya. Dalam album ini Peter Tosh menjadi vokal utama dalam beberapa lagu, Stop That Train dan 400 Years. Pada tahun yang sama dirilis pula album kedua mereka Burnin’, yang berisi 10 lagu. Dalam album ini Tosh mengisi vokalnya pada lagu Get Up Stand Up dan One Foundation. Namun saat akan tur album kedua mereka ke Amerika, Bunny memutuskan untuk tidak ikut serta dan mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari The Wailers. Untuk sementara posisinya digantikan oleh guru mereka Joe Higgs. Selanjutnya Tosh pun mengikuti jejak langkah Bunny, setelah pulang dari tur bersama The Wailers ia pun mengundurkan diri. Trio rude boy akhirnya memilih jalannya masing-masing

Sumber :
http://www.seruu.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar