
Peter Tosh yang terlahir dengan nama Winston Hubert McIntosh, pada 19 Oktober 1944. Merupakan salah seorang musisi Reggae Jamaika dan ia juga merupakan salah satu pendiri dari band The Teenagers yang kemudian menjadi The Wailing Rudeboys, kemudian The Wailing Wailers dan kemudian menjadi The Wailers. Ia terlahir di Petersfield Jamaika, sejak kecil Winston dibesarkan oleh bibinya dengan bakat musik yang besar. Ketertarikannya terhadap musik dimulai dari mendengarkan lagu-lagu yang sering didengarnya dari beberapa stasiun radio Amerika, salah satunya New Orleans yang sering sekali mereka dengarkan. Stasiun radio tersebut menyiarkan lagu-lagu terbaru dengan artis seperti Ray Charles, Fats Domino, Curtis Mayfield dan Brook Benton dan juga sangat memperhatikan salah satu kelompok vokal kulit hitam seperti Drifters yang pada saat itu sangat populer di Jamaika.
Pada tahun 1956, Winston dan bibinya pindah ke Denham Kota di Kingston, ibukota Jamaika. Ketika Winston berusia 15 tahun bibinya meninggal. Ia pindah dengan pamannya di West Road di Kota Trench Town. Bersamaan dengan perkembangan di masa kecilnya, Winston yang akhirnya dipanggil Peter Tosh terus mengembangkan keahlian musiknya bersama dua temannya. Trio musisi muda ini sering memainkan musik bersama di sudut jalan di seputar perkampungan kumuh lingkungan tempat tinggalnya Kota Trenchtown di Jamaika.
Setelah The Wailing Wailers vacuum, Tosh meneruskan karir bermusiknya dengan ikut nge-jam di beberapa band. Misalnya Toots and Maytals, The Soul Survivors, Soul Syndicate, The Mighty Viking, Skatalities dan lainnya. Dalam pengembaraannya akhirnya ia bergabung dengan penghayat Ras Tafaria dan masuk ke dunia spiritual. Ketika Bob Marley kembali ke Jamaika di awal 1967 dari Amerika, Tosh, Bunny dan Rita Marley istri Bob mengajak Marley ikut menjadi penghayat Ras Tafaria. Tak lama kemudian mereka mengganti nama band, dari The Wailing Wailers menjadi The Wailers, dengan ketertarikan dalam musik dan spiritualitas yang baru.
Setelah berganti-ganti nama band kemudian terbentuklah The Wailing Wailers, dengan bantuan Joe Higgs yang merupakan pengajar atau guru musik mereka untuk menyelaraskan vokal dan juga aransemen musik. Sepanjang tahun 1962, ia membantu mengharmoniskan The Wailing Wailers. Peter Tosh, Bob Marley dan Bunny Livingston, dengan bantuan Junior Braithwaite serta penyanyi latar Beverley Kelso dan Cherry Smith. Dengan irama musik Mento, Ska dan dipadukan dengan Rocksteady, para rude boy ini meraih sukses besar dengan lagu single pertama mereka yang berjudul Simmer Down juga beberapa single lainnya. Sebelum Braithwaite, Kelso dan Smith meninggalkan band tersebut di akhir tahun 1965.
Ketika Bob Marley kembali ke Jamaika di awal 1967 dari Amerika, Tosh, Bunny dan Rita Marley istri Bob mengajak Marley ikut menjadi penghayat Ras Tafaria. Tak lama kemudian mereka mengganti nama band, dari The Wailing Wailers menjadi The Wailers, dengan ketertarikan dalam musik dan spiritualitas yang baru. Tosh menjelaskan kemudian, bahwa mereka memilih nama The Wailers dengan makna meratap yang berarti band ini dibentuk untuk menyampaikan duka, seperti yang ia katakan, "Mengungkapkan perasaan kami tentang kondisi Jamaika dengan lebih vokal". Lalu mengubah tempo musik mereka dari Mento, Rude Boy, Ska, Rocksteady yang cepat, menjadi diperlambat dengan sebutan Reggae. The Wailers memulainya dengan lirik-lirik lagu yang sarat dengan pesan-pesan perjuangan, pujian, jeritan kaum tertindas dan penderitaan buruh paksa, permasalahan sosial dan politik, humanistik, universal, pesan damai dan cinta dan harapan kembali ke Afrika.
Sumber :
http://www.seruu.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar